Skip to main content

Dewatering untuk Pekerjaan Galian Basement


Dewatering adalah kegiatan pengontrolan air untuk kepentingan pengeringan areal penggalian / Galian Basement atau untuk berbagai kepentingan lainnya. Dewatering bisa diartikan juga sebagai proses menurunkan permukaan air yang ada didalam tanah selama konstruksi berlangsung, selain itu juga diperuntukkan sebagai pencegahan kelongsoran akibat adanya aliran tanah pada galian atau bisa dipaparkan sebagai proses pemisahan antara cairan dan padatan.
Jenis dewatering apabila dilihat dari waktu dan kegunaannya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Dewatering Sementara
2. Dewatering Tetap

Proses Dewatering baik untuk dewatering tetap maupun dewatering sementara tidak dapat dilakukan/dilaksanakan sekaligus, akan tetapi harus secara bertahap. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Bored (Pengeboran) adalah proses pengeboran tanah untuk mengetahui lapisan-lapisan tanah serta mengukur ketinggian permukaan air tanah
2. Thickening adalah proses pemisahan antara padatan dengan cairanyang mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp sehingga solid factor yang dicapai sama dengan satu (% solid = 50%)
3. Filtrasi adalah merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan cara menyaring (menggunakan filter) sehingga didapat solid faktor sama dengan empat (% solid = 100 %)
4. Drying adalah proses pengeringan atau penghilangan unsur air dari padatan dengan jalan pemanasan, sehingga padatan tersebut benar-benar bebas dari cairan atau kering (% solid = 100 %)
Metode Dewatering
1. Metode cut off
2. Metode osmose elektries
3. Metode alur dangkal
4. Metode pemompaan terbuka
5. Metode predrainase
Keuntungan dan kerugian menggunakan dewatering adalah sebagai berikut :
Keuntungan:
1. Permukaan air tanah menjadi turun
2. Mengurangi resiko tanah longsor
3. Tekanan tanah menjadi berkurang
4. Lereng dapat dibuat lebih curam

Kerugian :
1. Mata air sekeliling menjadi turun
2. Permukaan tanah menjadi turun
Tujuan diadakan dewatering antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi tekanan lateral
2. Memperbaiki karakteristik dan kompaksi tanah terutama dasar
3. Memperbaiki kesetabilan tanah
4. Pengeringan lubang galian selama masa konstruksi bawah tanah
5. Mencegah dorongan atau tekanan tanah ke dinding penahan tanah (sekon pile maupun D-Wall) selama masa konstruksi
6. Mencegah penggembungan tanah
7. Mencegah rembesan tanah.

Selain hal-hal tersebut diatas, terdapat faktor penentu dalam pemilihan metode dewatering, antara lain sebagai berikut :
1. Sifat tanah
2. Kandungan air dalam tanah
3. Ukuran dan kedalaman galian
4. Rencana pekerjaan
5. Design dan fungsi dari struktur bangunan
6. Daya dukung tanah
7. Kedalaman dan type pondasi struktur
Demikian ulasan sedikit mengenai dewatering. Semoga membantu anda.

Comments

Popular posts from this blog

Neufert Data Arsitek - Hotel

Ruangan Hotel dan Kebutuhan Luasannya Penginapan dengan kamar, ruang minum, koridor, pelayanan hotel 50-60% Ruang tamu terbuka, ruang penerimaan, lobby, ruang tunggu 4-7% Ruang perjamuan (ruang menerima tamu), restoran, bar untuk tamu intern dan tamu/ dari luar 4-8% Ruang perjamuan dengan bangket dan ruang konferensi 4-12% Ruang rumah tangga (seperti : ruang makan, dapur, ruang pegawai, gudang 9-14% Ruang administrasi, ruang direktur dan sekretaris 1-2% Ruang teknik dengan mesin dan ruang perawatan 4-7% Ruang animasi, ruang santai, ruang olah raga, toko, salon 2-10% Ruang khusus seperti tempat petirahan, ruang seminar, ruang terbuka (aula) Luas ruang dapat bervariasi menurut banyaknya tawaran. Orang membedakan : hotel di dalam kota, hotel di tempat-tempat wisata (hotel untuk berlibur), hotel klub, apartment, motel, klasifikasi hotel internasional menurut kemewahan : 5 Kategori yaitu 1. Hotel bintang 1 = Hotel murah (hotel melati) 2. Hotel bintang 2 = Hotel ekonomi 3.